sound

Sunday, November 27, 2016

Fungsi, Sejarah Dan Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

     Dalam suatu kelompok perkumpulan masyarakat di butuhkan seseorang yang memang di harap dapat mengatur seluruh individu adar dapat mencapai suatu tujuan tertentu.

     Jika suatu perkumpulan tidak memiliki seseorang yang memberi aturan dan mengawasinya maka suatu perkumpulan itu tidak akan berjalan sesuai dengan papa yang di inginkan dan tujuan yang di tuju tidak akan terwujud.

    Maka dari itu sosok seorang individu yang di percaya dapat mengatur dan memberi tujuan yang  jelas akan di tunjuk untuk menjadi ketua di dalam kelompok tersebut. Karena itu di butuhkan seseorang yang di tunjuk untuk dapat menjadi pimpinan dan di ikuti oleh para individu lain. Untuk dapat mengenal lebih jauh mengenai pemimpin akan di jelaskan sebagai berikut.

 Pengertian Kepemimpinan

Secara umum pengertian kepemimpinan adalah kekuatan untuk dapat menggerakkan kegiatan tertentu untuk dapat melaju menuju kesuksesan. Kepemimpinan di ikuti oleh banyak individu atau pengikutnya unutk mencapai tujuan di dalam suatu organisasi. Kepemimpinana dapat memberi pengaruh yang besar bagi para pengikutnya. 


Pemimpin berasal dari kata pimpinan yang berarti adalah kemampuan dalam mengandalikan sebagai ketua dari suatu kelompok matau organisasi tertentu. Dan hal yang di miliki pemimpin adalah kepemimpinana yang berarti adalah memiliki pengaruh untuk dapat mencapai tujuan tertentu yang telah di sepakati bersama.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Pengertian menurut para ahli memiliki beberapa pengertian yaitu adalah sebagai berikut:

1. Menurut Jacobs dan Jacques
Kepemimpinana adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

2.Menurut Stoner
 Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.

3. Menurut George R. Terry
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.

4. Rauch dan Behling
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.

5. Menurut Hemhiel dan Coons
kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).

6. Menurut Wexley dan Yuki
Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.

Sejarah Kepemimpinan

Kepemimpinan pada zaman dahulu adalah merupakan suatu bakat yang tidak di miliki oleh para individu dan hanya orang yang terlahir dengan bakat kepemimpinan yang memlikinya. Dan pada zaman tersebutbanyak yang memberi pendapat bahwa teori dan ilmu tentang kepemimpinana tidaklah di perlukan.

Kepemimpinan tidak memerlukan teori dan terjadi karena bakat alami sehingga tidak memerlukan pelatihan maupun pendidikan untuk mendapatkannya. Bakat kepemimpinan di miliki oleh pemimpin yang memiliki bakat dalam seni memimpin.

Dengan munculnya perkembangan kepemimpinan dengan pertumbuhan menajemen ilmiah (scientific managemen), yang telah di pelopori oleh Frederick W. Taylor di abat 20 dan ilmu kepemimpinan terus muncul yang tidak berasal dari bakat atau pengalaman saja tetapi melalui tahapan perencanaan, penelitian, analisis, suprevisi dan juga penggemblengan pada suatu pelatihan agar menghasilkan pemimpin yang unggul dalam mengatasi semua tugas yang ada.
Seiring perkembangan zaman maka kepemimpinan dapat di pelajari dan di lakukan melalui pelatihan dan pendidikan tidak menuntut bakat alami yang di miliki sehingga semua individu dapat memiliki gaya kepemimpinan.

Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam memiliki beberapa fungsi yang akan di jelaskan sebagai berikut:
  1. Fungsi Administrasi yaitu mengadakan formulasi pada kebijaksanaan administrasi dan juga menyediakan fasilitasnya.
  2. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi dalam pengembangan dan dalam penyempurnaan suatu organisais.
  3. Memprakarsai struktur organisasi
  4. Mengatasi pertentangan yang ada serta konflik-konflik yang akan muncul dan mengadakan evaluasi serta mengevaluasi ulang.
  5. Menjaga titik koordinasi dan integrasi di dalam suatu organisasi agar nanti dapat berjalan secara efektif.
  6. Dapat merumuskan tujuan institusional atau dalam organisasional dan dapat menentukan sarana serta cara-cara yang lebih efisien dalam mencapai suatu tujuan.

No comments:

Post a Comment